Hasta (dzira’) dalam istilah ulama fikih
adalah satuan untuk mengukur panjang.
Yang mereka maksud dengan hasta adalah
ukuran dari panjang tangan
yang dimulai dari jari tengah
hingga siku.
Yang mereka maksud adalah ukuran panjang antara jari tengah hingga siku.
Jadi, ia dimulai dari ujung jari tengah yang merupakan jari paling panjang,
dan berakhir pada siku.
Jika para ulama fikih menyebutkan kata hasta,
maka yang mereka maksud adalah ukuran panjang tersebut.
Para ulama kontemporer berbeda pendapat dalam perkiraannya
dengan satuan yang dikenal pada zaman kita ini,
mereka terbagi menjadi beberapa pendapat
yang berbeda-beda antara 48 cm
hingga 61 cm.
Inilah batas satuan hasta secara syariat
yang banyak ulama kontemporer memperbincangkan
tentang perhitungan modern dengan satuan yang mereka ketahui tersebut.
====
وَالذِّرَاعُ عِنْدَ الْفُقَهَاءِ
وِحْدَةٌ لِقِيَاسِ الطُّولِ
يُرِيدُونَ بِهَا
الْقَدْرَ مِنَ الْيَدِ
الَّذِي يَكُونُ بَيْنَ الْإِصْبَعِ الْوُسْطَى
إِلَى الْمِرْفَقِ
يُرِيدُونَ بِهِ الْقَدْرَ الَّذِي يَكُونُ بَيْنَ الْإِصْبَعِ الْوُسْطَى إِلَى الْمِرْفَقِ
فَيَبْتَدِأُ مِنْ حَدِّ الْإِصْبَعِ الْوُسْطَى الَّتِي هِيَ أَطْوَلُ الْأَصَابِعِ
وَيَنْتَهِي إِلَى الْمِرْفَقِ
فَإِذَا أَطْلَقُوا اسْمَ الذِّرَاعِ
فَإِنَّهُمْ يُرِيدُونَ بِهِ هَذَا الْقَدْرَ
الْمُتَأَخِّرُوْنَ مُخْتَلِفُوْنَ فِي تَقْدِيرِهِ
بِالْوِحْدَاتِ الْمَعْرُوفَةِ فِي زَمَانِنَا
عَلَى أَقْوَالٍ
تَتَفَاوَتُ بَيْنَ ثَمَانِيَةٍ وَأَرْبَعِيْنَ سِنْتِيْمِتْرٍ
إِلَى وَاحِدٍ وَسِتِّينَ سِنْتِيْمِتْرٍ
فَهَذَا حَدُّ الذِّرَاعِ الشَّرْعِيِّ
الَّذِيْ تَدُورُ عَلَيْهِ عِدَّةُ الْمُتَأَخِّرِيْنَ
فِي الْحِسَابِ الْمُعَاصِرِ بِالْوِحْدَةِ الْمَعْرُوفَةِ عِنْدَهُمْ